Kamis, 28 Maret 2013

Routing Statis



Routing Statis

  Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan  routing  statis  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.
  Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :

Dilihat dari Segi
Kelebihan
Kekurangan
Penggunaan Next Hop
Dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router. Itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan.
static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
Penggunaan exit interface
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror


Berikut cara -cara melakukan Routing Statis bisa download disini

Cara Konfigurasi :http://www.4shared.com/office/ACX4xgfY/Konfigurasi_Router_Melalui_CLI.html

Test Konektivitas:http://www.4shared.com/office/2CF9ZngP/melakukan_tes_konektivitas_pad.html






Kamis, 21 Maret 2013

Web Server

          Client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Berikut 3 Cara membuat jaringan client server :

1. Client Server yang Simple

2. Client Server Menggunakan DHCP

Kamis, 14 Maret 2013

Subnetting


Subnetting Dengan Cara VLSM


1.     Diketahui IP 202.40.10.0/24 ?
·         Pimpinan       = 3
·         Guru            = 55
·         Siswa           = 108
·         Teknisi        =26
·         Administrasi          = 11


Penyelesaian :
·         Siswa = 108
108 2n-2
108≤ 28-2
108≤ 256-2
108≤254

Network Address  : 202.40.10.0/25
                               202.40.10.1 – 202.40.10.126
Broadcast Adress  : 202.40.10.127

·         Guru = 55
55 2n-2
55≤ 26-2
55≤ 64-2
55≤62

Network Address  : 202.40.10.128/26
                              202.40.10.129 – 202.40.10.190
Broadcast Adress  : 202.40.10.191

·         Teknisi = 26
26 2n-2
26≤ 25-2
26≤ 32-2
26≤30



Network Address  : 202.40.10.192/27
                              202.40.10.193 – 202.40.10.222
Broadcast Adress  : 202.40.10.223

·         Administrasi  = 11
11 2n-2
11≤ 24-2
11≤ 16-2
11≤14

Network Address  : 202.40.10.224/28
                              202.40.10.225 – 202.40.10.238
Broadcast Adress  : 202.40.10.239

·         Pimpinan   = 3
3 2n-2
3≤ 23-2
3≤ 8-2
3≤6

Network Address  : 202.40.10.240/29
                              202.40.10.241 – 202.40.10.246
Broadcast Adress  : 202.40.10.247

Berikut simulasi pada bagian Pimpinan, Guru, Siswa, Teknisi, Administrasi dengan menggunkan Software Cisco Packet Tracer . File ini dalam bentuk pdf , kalian bisa download disini http://www.4shared.com/office/Greci52E/Subnetting.html







Kamis, 07 Maret 2013

Membuat Simulasi Jaringan Menggunakan Packet Tracer


CARA MEMBUAT JARINGAN BANYAK PC MENGGUNAKAN HUB
Cisco Packet Tracer ini merupakan software simulator dari perangkat” Cisco, jadi dengan software ini, kita bisa mensimulasikan jaringan atau membuat jaringan virtual yang ingin kita bikin sebelum di implementasikan ke bentuk aslinya. Tujuan dari Cisco sendiri membuat software ini adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. Jadi intinya software ini hanya simulasi buat belajar” dulu sebelum implementasi ke perangkat asli.
1.     Buka tampilan awal Cisco Packet Tracer



2.    Pilih ikon realtime
3.    Selanjutnya pilih ikon End Device untuk memilih PC letakkan pada halaman Cisco  Packet Tracer
4.    Pilih ikon Hub ,letakkan pada halaman Cisco  Packet Tracer
5.    Atur tata letak PC dan HUB, dan berikut tampilan nya


6.    Sambungkan PC dengan HUB menggunakan kabel automatic , bisa diperoleh dari ikon connections

7.    Pada PC  1 setting Physical dengan cara double klik pilih PT-HOST-NM-1CFE seperti gambar dibawah ini

8.    Kemudian double klik pc , lalu pilih ikon desktop , dan setting IP nya. Seperti gambar dibawah ini

9.    Lakukan langkah 7 dan 8 di setiap PC
10. Kemudian letakkan  ikon add simple (PDU) pada PC 1.
11.  Selanjutnya pilih ikon simulation pada tampilan sebelah kiri Cisco Packet Tracer, Dan pilih auto caputure/play
12. Ini berikut gambar simulasi pengiriman pesan dari PC 1 ke PC 5


  1. Ini gambar dari saatmelakukan PING



CARA MEMBUAT JARINGAN BANYAK PC
 MENGGUNAKAN SWITCH

1.     Buka tampilan awal Cisco Packet Tracer



2.    Pilih ikon realtime
3.    Selanjutnya pilih ikon End Device untuk memilih PC letakkan pada halaman Cisco  Packet Tracer 
4.    Pilih ikon Switch ,letakkan pada halaman Cisco  Packet Tracer
5.    Atur tata letak PC dan Switch, dan berikut tampilan nya
6.    Sambungkan PC dengan Switch menggunakan kabel automatic , bisa diperoleh dari ikon connections

7.    Pada PC  6 setting Physical dengan cara double klik pilih PT-HOST-NM-1CFE seperti gambar dibawah ini


8.    Kemudian double klik PC , lalu pilih ikon desktop , dan setting IP nya. Seperti gambar dibawah ini

9.    Lakukan langkah 7 dan 8 di setiap PC
10. Kemudian letakkan  ikon add simple (PDU)  pada PC 8.
11.  Selanjutnya pilih ikon simulation pada tampilan sebelah kiri Cisco Packet Tracer, Dan pilih auto caputure/play
12. Ini berikut gambar simulasi pengiriman pesan dari PC 8 ke PC 6




  1. Ini gambar dari saatmelakukan PING


Perbedaan penggunaan Hub dan Switch, di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya. Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang terlibat saja.

bisa di download dengan format PDF
http://www.4shared.com/office/fJ-_jPCF/JARINGAN.html